Ekspedisi Sejarah Indonesia (Exsara)

Exsara merupakan organisasi terbesar di Jurusan Sejarah Unnes. Aku dirikan bersama teman-teman jurusan sejarah Unnes angkatan 2008. Mereka semakin maju

Catatan Hidupku

Aku sangat suka menulis. Termasuk membuat catatan hidupku. Biar nanti aku mati, tapi pikiranku seolah terus hidup sampai anak cucuku

Petualangan Hidup

Setiap hidup, pasti menyempatkan berkunjung ke tempat unik, berkenalan dengan orang baru. Semua itu akan mendidik kita jadi manusia besar

Sejarah Nasional dan Dunia

Basis pendidikanku Sejarah. Aku sangat menyukai kisah masa lalu. Ada yang kuanggap sebagai sastra ada yang kuanggap sebagai guru kehidupan

Pola Hidup Sehat

Sejak SMP aku sudah punya bakat pemerhati gizi. Aku sangat mencintai pola hidup sehat. Tanpa kita sehat, semua yang kita miliki tak ada gunannya

Wednesday, February 15, 2017

Penipuan Pembeli Online Modus Bayar via E-Cash



Tulisan ini saya persembahkan untuk masyarakat Indonesia khususnya para Penjual Online. Biasanya kita jumpai Penjual Online yang nakal namun kali ini akan saya bongkar bahwa ada juga Pembeli Online yang nakal. Bahkan lebih kejam lagi, pembeli Online ini bisa menyedot seluruh rekening yang dimiliki oleh si Penjual. Tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang hampir terperosok menjadi korban.

Penjual Online memang harus berhati-hati memilih sarana sebagai tempat jual beli Online. Khususnya jika anda menjual barang di sarana yang tidak tersistem untuk jual beli seperti di media sosial. Termasuk juga di salah satu website www.olx.co.id, web ini tidak ada yang salah karena memiliki fungsi mempertemukan secara langsung (fisik) antara penjual dan pembeli alias COD. Namun akan menjadi kesempatan empuk bagi para Pembeli Online yang nakal jika si penjual menawarkan barang tersebut bisa dikirim ke luar kota. Berikut akan saya ceritakan bagaimana Pembeli Online ini mendzolimi si penjual.

1.       Saya saat itu kebetulan baru saja posting jual barang baru Jam tangan original merk Eiger IYW0098 yang saya tempatkan di olx.co.id dan saya tuliskan menerima kirim luar kota.
Pembeli dengan percaya diri menelfon saya sebagai penjual menanyakan kondisi barang yang kita jual seperti warna, ori atau KW dan bertanya untuk memastikan bisa dikirim ke luar kota atau tidak. Tidak ketinggalan juga menanyakan harga dan nego harga. Cara komunikasi seperti ini jelas meyakinkan saya bahwa dia sepertinya pembeli yang serius.

2.       Disepakati harga hasil nego saat itu senilai Rp 360.000 sudah termasuk ongkos kirim ke Kota Surakarta (pengakuan domisilinya dia). Dia tidak terburu-buru memberikan alamat lengkapnya untuk sebagai tujuan barang. Dia justru lebih banyak menyanyakan bagaimana transaksi pembayarannya. Saya jawab saja, pembayaran bisa lewat transfer silahkan pilih ke bank BNI atau Bank Mandiri saya. Dia pilih Bank Mandiri.

3.       Komunikasi beralih via WhatsApp mengingat akan terjadi saling tukar bukti pembayaran dan bukti resi pengiriman barang. Sebelum dia akan kirim uang, dia minta fotokan lagi barang yang akan saya kirim (permintaan ini semakin meyakinkan saya bahwa sepertinya dia bukan pembeli yang main-main dan serius untuk membeli).

4.       Saat pembayaran akan berlangsung dia juga meminta agar saya menunggu sejenak karena dia hendak transfer terlebih dahulu. Tidak lama kemudian dia mengirimi saya sebuah gambar sebuah bukti transfer Bank Mandiri. Bukti ini bukanlah sebuah resi/struk fisik yang di jepret dengan kamera seperti biasanya saya menghadapi transaksi, melainkan sebuah screenshoot dari aplikasi smartphone, persis seperti ini:

5.       Kita perhatikan itu bukanlah bukti struk transfer konvensional atau transfer ATM melainkan itu adalah transfer E-Cash. Sebelumnya saya juga belum pernah menangani pembeli yang bertransaksi via E-Cash seperti ini, namun saya tetap positif thinking saja dan tidak curiga.

6.       Pembeli tiba-tiba menelfon saya “Begini Gan, aktifin dulu kode OTP Bank Mandirinya, setelah aktif uangnya baru bisa masuk ke rekeningnya agan, coba cek dulu gan di ATM,” katanya. Di WhatsApp dia meninggalkan pesan “Agan aktifin OTPnya di ATM,” “ Kalau agan tidak ngerti cara aktifiinya nanti telfon saya saja saya kasih tahu langkah-langkahnya waktu agan di ATM,” katanya. Dia juga meninggalkan sebuah foto KTP sebagai alamat tujuan barang. Sebelum ke ATM sekaligus juga saya packing barang dan menuliskan tujuan barang ke alamat tersebut.

7.       Saya cek di ATM dan ternyata belum ada uang masuk dan di rekening saya cuma meninggalkan uang sekitar Rp 85 ribuan. Setelah saya tahu uang yang dia transfer belum masuk, saya kembali menannyakan ke dia via telepon. Anehnya saat saya di ATM dan butuh penjelasan langkah-langkah dari dia, nomornya malah sibuk.

8.       Dengan PeDe nya uang saya yang belum masuk itu, saya malah langsung ke salah satu outlet jasa pengiriman barang di kotaku untuk mendahulukan pengiriman barang daripada pembayaran. Dan saya akan berniat mengaktifin OTP nya lain waktu mengingat saya mendesak hendak akan ke Semarang.

9.       Tak disangka ketika saya baru di depan outlet jasa pengiriman barang, tiba-tiba dia mnelfon saya agar saya kembali ke ATM (untung barang belum sampai dikirim). Setelah saya di ATM saya telfon dia dan meminta saya agar menunjukan jumlah saldo yang tersisa dan dikirim via WA nya. Saya potret saja dan saya kirim, namun dia belum segera membaca kirmiman tersebut sehingga saya telfon dia lagi. (Kemungkinan dia belum baca sisa saldo saya) keburu dia terima telfon dari saya dan saya minta agar dia kembali jelaskan langkah-langkahnya.

Masukan Kartu -> PIN -> Layanan E-Cash (uang elektronik) -> Upgrade layanan -> Memasukan sebuah nomor HP
(Setelah saya pelajari, ternyata upgrade layanan ini digunakan agar saldo akun E-Cash milik dia bisa ditransfer ke akun rekening bank yang lain, setelah habis sedot rek saya)
Kemudian dia meminta agar saya masuk ke Menu Utama lagi untuk masuk ke Layanan E-Cash lagi namun kali ini dia meminta saya memilih menu Isi Ulang. Dia menuntun lagi agar saya tekan tombol-tombol nomor akun E-Cash milik dia termasuk ketika meminta mengisi nomor-nomor yang di depannya terdapat kata Rp tanpa ada rasa curiga saya begitu juga mengisinya atas tuntunan dari dia (Padahal itu nominal uang yang akan dia sedot dari rekening saya). Hingga akhirnya kemudian saya pencet tombol Ya. Yang terjadi kemudian muncul tulisan transaksi anda gagal. (Kemungkinan karena nominal yang saya pencet itu tidak mencukupi untuk menarik rekening saya yang tinggal Rp 85 ribu itu, atau terlalu besar. Ini akibat dia tidak membaca foto sisa saldo yang saya kirim ke WA nya hahaha)

Tidak kehabisan akal dan dia bilang “Wah di sistem ini ternyata itu tidak bisa gan, coba agan pakai kartu ATM BNI nya, dibawa kan?? Maaf Gan, bukannya saya tidak percaya tapi ini demi keamanan kita bersama,” kata orang sialan itu.

Dengan lugunya sayapun memasukan kartu BNI saya di ATM Mandiri itu, dengan tuntunan yang sama saya diminta masuk  ke menu sisa saldo sayapun langsung lafalkan ke dia bahwa saldo saya tinggal Rp 770 ribuan “Maaf gan bukannya tidak percaya, saya ingin tahu saldo agan agar nanti bisa membandingkan saldo belum masuk dan sudah masuk” (dengan lugunya sampai sejauh ini saya justru makin percaya dan bukan curiga). Dia tuntun lagi saya ke menu Layanan E-Cash dan masuk ke Isi ulang lalu mengisi nomor akun E-Cash dia dan mengisi kolom nominal.

Nah saat mengisi kolom nominal sepertinya ada malaikat yang meminta agar saya LIHAT BAIK-BAIK simbol Rp di belakang angka-angka yang sedang saya ketik ini. SAYA MULAI CURIGA. Terlebih lagi angka-angka yang saya ketik itu senilai 600477 atau nilainya mendekati jumlah rekening saya. Saya tanya lagi ke dia “Ini apa ini?? Kok depannya ada Rupiahnya (Rp),”. Dia menjawab “Tenang saja Gan itu hanya kode-kode untuk bisa uang yang saya transfer bisa sampai ke rekening agan,”. Dengan tegas lalu saya tekan tombol TIDAK untuk MEMBATALKAN dan saya tutup telefonnya!!!.

Saya cabut kartu ATM saya dan di duduk depan loket ATM segera saya browsing di Google dengan kata kunci “Penipuan E-Cash” segera saya dapatkan referensinya bahwa apa yang telah saya lakukan sebenarnya adalah hampir menjadi korban penipuan dan penyedotan rekening. Alhamdulillah uang saya batal tersedot.

Ini adalah akun E-Cash Mandiri milih pelaku atas nama Nurdin Abu. atau mungkin bisa juga itu akun pinjaman



Mohon sebarkan Link blog tulisan ini ke teman teman para pembaca agar tahu model-model modus penipuan yang makin canggih di era moderen ini dan agar mempersempit aksi pelaku. Mohon jangan di Copas tapi Sebarkan Link saja. trimakasih 

Wednesday, February 1, 2017

Aura Purbakala di Kembaran Banyumas



Warisan budaya masa lalu berupa bangunan atau situs mungkin begitu mudah dikenali. Namun warisan budaya sebuah sistem yang mungkin tidak terpahat atau tidak terpoles masih begitu sulit untuk dinyatakan warisan budaya. Saya memang tertarik dengan cerita-cerita dari Mas Agus Suyono. Kawan yang berumah di Desa Kedungwuluh, Kalimanah Purbalingga ini sering menceritakan tatanan aneh di sebuah persawahan antara perbatasan Desa Sambeng Kulon dan Desa Kramat Kecamatan Kembaran, Banyumas. Cerita itupun juga ia dapatkan dari penuturan kawannya dari desa setempat. Lebih membuat penasaran lagi ketika ia mengatakan lokasi itu wingit. Citra yang langsung terkesan dalam benak bahwa disitu banyak dikuasai makhluk halus, harus hati-hati dan jangan sembarangan, untuk datang kesitu konon harus menentukan hari pasaran yang tepat agar tidak apes.

Mas Agus menceritakan dengan persuasi agar aku bisa melihatnya secara langsung. Kamis 15 Desember 2016, rasa penasaran itu coba saya buktikan. Pilihan hari itu memang tidak kami tentukan dengan metode magis, karena saya orang yang realistis bahwa apes untung tidaklah ditentukan oleh makhluk halus, akan tetapi oleh Sang Pencipta.

Kurang lebih 1 kilometer dari rumah Mas Agus tepatnya setelah masuk tugu gerbang Desa Kramat. Kita perlu berhenti di kompleks beberapa rumah yang berada di tepi  barat Jl. Sambeng Wetan – Kramat. Hanya sekedar memarkirkan motor. Selebihnya kami harus berjalan ke sawah-sawah dan tidak ada jalan lain selain menapaki galengan sawah.

Tatanan unik pertama yang kami dapati adalah gundukan batu di tengah petak sawah. Sayangnya kami tidak memotretnya dari kejauhan. Namun intinya ini seperti sebuah dataran lingkaran lebih tinggi dari permukaan sebuah petak sawah. Tepi dataran ini tersusun dari tumpukan batu yang tidak direkatkan selain dengan tanah diatasnya. Salah satu tepi daratan tersebut terdapat tumpukan batu ukuran lebih kecil yang disusun kerucut dan saat ini kondisinya tertutupi oleh semak perdu.

Melangkahkan kaki ke barat lagi dan menyebrangi sebuah sungai. Disini kami mendapati hal yang tidak biasa lagi. Tebing-tebing kecil terasering sawah disini umumnya dilapisi tumpukan batu. Ini berlaku sebagian besar petak sawah di sekitar sini. Menurut warga tatanan batu tersebut sudah ada sejak zaman dulu. Jika membandingkan dengan sawah-sawah yang pernah saya jumpai umumnya tidak menggunakan sistem penguatan pondasi susunan batu seperti ini.







Terasering dari tatanan batu






Saya memang bukan seorang arkeolog sehingga saya tidak bisa menterjemahkan betul makna tatanan seperti ini. Apakah merupakan peninggalan sistem dari model persawahan zaman kuno ataukah buatan dari era moderen saat ini, tentu butuh kajian lebih dalam. Jika itu dilakukan zaman moderen, namun apalah kegunaan mengeluarkan banyak tenaga menata batu tersebut jika membuat terasering model biasa sudah cukup. Bahkan ada yang ditemukan dengan ketinggian hingga 2 meter. Pemandangan seperti ini jelas tidak pernah saya jumpai di daerah lain. Ditambah lagi jika menanyakan kepada masyarakat setempat mereka hanya bisa menjawab bahwa tatanan seperti itu sudah ada sejak dulu, mereka juga mengakui tidak memiliki kebiasaan mengumpulkan batu-batu lalu sengaja disusun seperti itu.




Masih di kompleks persawahan yang termasuh dalam Dusun Cikokrok Desa Sambeng Kulon ini kami menemukan sebuah batu, yang sejauh saya kenal ini adalah Arca Yoni. Ini merupakan benda warisan budaya dari zaman Hindu - Budha. Sayangnya benda yakni retak hingga terbelah, serta sisi-sisinya sudah terpecah.


"Batu ini sudah ada sejak lama, hanya saja masyarakat tidak tahu kalau ini benda bersejarah. Masyarakat malah menyebutnya ini pondasi tiang bendera,” kata Mas Agus diamini oleh Pak Jasim salah satu petani yang sedang memeriksa sawahnya disekitar situ.




Padahal tidak logis ada pondasi itu di tengah sawah yang jauh dari pemukiman. Kami meyakini ini sebuah Yoni dilihat dari bentuk. Diperkirakan Yoni yang terbuat dari batu andesit ini berasal antara abad 9 - 15 Masehi atau ketika agama Hindu tengah berjaya di tanah Jawa. Yoni tersebut memiliki luas sisi atas 60 x 60 cm dan tinggi 75 cm. Agus juga menjelaskan posisi Yoni ini sudah berubah dari posisi asalnya.




"Konon kata masyarakat, dulu Yoni ini berposisi di atas permukaan tanah sawah. Lalu karena dianggap mengganggu, sekitar tahun 1990 Yoni ini dipindah sekitar 20 meter dengan posisi setengah terkubur di tepi parit kecil," katanya.

Bongkahan batu Yoni


Ia menjelaskan, benda bersejarah dan sakral berupa Yoni ini juga bisa dijumpai di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon (Purbalingga) dan di Situs Lembuayu, Desa Susukan, Kecamatan Sumbang (Banyumas). Biasanya sebuah Yoni ditemukan bersamaan dengan Lingga, namun kali ini baru Yoni saja yang tampak.






"Oleh masyarakat terdahulu, Lingga-Yoni biasanya digunakan untuk ritual kesuburan pertanian. Oleh karena itu, benda seperti ini pasti ditemukan di wilayah yang subur dan biasanya dekat dengan pertemuan dua sungai, melihat topografi disini memang sudah sesuai, sebelah timur ini ada sungai dan sebelah baratnya malah lurus dengan pertemuan dua sungai," paparnya.


Sekitar 50 meter sebelah barat dari lokasi penemuan Yoni juga ditemukan batu berukir yang tampak timbul dari permukaan tanah setinggi 3 cm. Kata Agus, masyarakat disini menyebutnya "Batu Banteng". Namun batu tersebut sudah tidak berwujud utuh atau sudah pecah dan terpisah di berbagai tempat katanya.




"Batu ini sekilas mirip punggung sapi dengan ekor menekuk ke depan. Diperkirakan ini adalah pecahan Arca Nandi. Namun saya belum bisa memastikan, karena sebagian tubuhnya masih terkubur, dibutuhkan ekskavasi dan perlu izin ke pemilik lahan," katanya.


Pak Jasim menunjuki sesuatu lagi kepada kami agar berjalan sedikit ke arah utara. Disana ada candi dan batu lumpang. Kami pun semakin penasaran membayangkan bagaimana bisa disini ada sebauh candi padahal seumur hidup saya belum pernah menjumpai candi di wilayah Banyumas  -  Purbalingga. Saya dan mas Agus berjalan menuju tempat tersebut, sementara Pak Jasim memilih tetap berada di gubuk.


Setelah kami datangi yah ternyata ini candinya. Definisi candi bagi masyarakat setempat ternyata bukanlah sebuah bangunan tatanan batu yang dibentuk balok dan berukir seperti candi Borobudur atau Prambanan dsb melainkan ya hanya susunan batu yang ditata melingkar. Batu tersebut batu utuh dan tidak dibentuk menjadi kubus atau balok.
Uniknya candi ini secara tersendiri ditumbuhi beraneka macam pohon seperti pohon kelapa, pohon pisang, dan ada juga pohon merica perdu. Kondisi seperti ini seolah-olah tidak ada orang yang berani mengutak atik keadaan, sepertinya ini adalah sebuah tempat yang sakral. Letaknya pula juga berada di tengah-tengah sebuah petak sawah. Saya mencoba naik ke tengah candi tersebut. Ternyata di tengahnya seperti ada sebuah kuburan. Namun saya masih ragu apakan ini benar sebuah kuburan atau hanya dua batu nisan yang dipasang menyerupai kuburan. Selain itu juga tidak menyerupai gundukan.



Add caption





Puas menjelajahi persawahan Dusun Cikokrok ini kami kembali pulang. Mitos mistis seperti yang diceritakan orang memang tidak kami rasakan sama sekali. Perjalanan ini berlangsung dengan lancar. Hanya saja kami masih dirundung penasaran dan masih menganggap bahwa kawasan tersebut adalah benar sebuah kawasan sistem persawahan purba. Ditambah lagi ditemukan adanya batu Yoni yang juga merupakan alat ritual kesuburan. Kami harap akan ada arkeolog yang menanggapi tulisan saya ini. SEKIAN




Tuesday, January 31, 2017

Review Jam Tangan Eiger N83001

Jam Tangan memiliki nama lengkap Eiger N83001 Character 4.0M1120

Para penggemar outdoor atau mountaineering rasanya sudah tidak asing dengan brand Eiger. Sebuah brand nasional Indonesia yang sudah berkualitas internasional ini memang tadinya cuma produsen tas, tapi sekarang sudah merambah ke pernik lain. Salah satunya jam tangan. Apakah jam tangan Eiger ini sama tangguhnya dengan produk tas nya? Rasanya anda perlu mencobanya.



Namun sayangnya setelah saya teliti, saya browsing jam Eiger ini kok made in China ya? Bukan made in Bandung gitu atau made in Indonesia. Jangan jangan ini produk KW?. Bukan!, untuk saat ini memang jam tangan brand Eiger original memang tertulis made in China. Artinya memang PT Eigerindo belum siap memproduksi jam tangan sendiri, butuh ilmu lagi, butuh pakar lagi, butuh mesin produksi lagi. Jadi Eiger saat ini masih bekerjasama dengan perusahaan pihak ketiga dari China. Kemudian atas permintaannya diberi brand Eiger lalu diimpor. Namun saya belum paham siapa sebenarnya prusahaan pihak ketiga itu. Namun yang jelas untuk brand sekelas Eiger yang sudah terkenal durabilitasnya tidak mungkin kerjasama dengan produsen yang abal abal. Artinya tetap mempertimbangkan kualitasnya demi menjaga nama baik.


Jenis jam tangan yang akan saya review kali ini adalah Jenis N83001, seri ini merupakan salah satu seri dari generasi kedua. Jika generasi pertama, kotak wadah jamnya berwarna orange bertuliskan "Passion for Adventure" namun pada generasi kedua ini kotak kemasan berwarna abu abu dan bertuliskan "Tropical Adventure".

Berapa harganya? Harga generasi Tropical Adventure ini memang bisa dibilang lebih mahal ketimbang jenis jenis dari generasi Passion for Adventure, tapi memang tergantung fitur juga. Khusus seri N83001 ini dibanderol Eiger dengan harga Rp 350.000. Harga mungkin bisa berbeda kalau belinya bukan di toko resmi Eiger. Jika kita buka isinya juga agak berbeda dengan generasi pertama. Edisi ini selain memberikan strap secara dan baterai cadangan di dalamnya, juga memberi 2 batang besi pengait badan jam dengan strap. Mungkin penambahan ini adalah evaluasi dari generasi pertama, bahwa dua besi itu juga penting diberikan karena ada peluang rawan rusak. Perbedaan kedua ada pada manual booknya, jika generasi pertama buku petunjuk hanya berupa selembar kertas yang dilipat lipat, tapi generasi kedua ini buku petunjuk memang berupa buku mini.


Lalu tampilan luar seri N83001. Sebenarnya seri ini ada 3 jenis warna, ada warna hitam belang doreng silver, hijau army dan hitam. Kali ini saya pilih yang hitam. Dari segi model jelas seri ini tampak sangat solid dan cukup tebal yakni 1,5cm. Dimensi jam membentuk segi 8 dengan jenis Digital Watch dengan diameter 5,5cm.

Bisa dibayangkan sendiri dengan ukuran segitu bisa dipertimbangkan dengan ukuran tangan kamu, kegedean atau pas?. Jika dipakai bisa disesuaikan dengan keperluan. Jam ini juga unisex alias cocok dipakai pria maupun wanita. Bagi saya selaku penulis sih jam ini paling cocok memang untuk keperluan outdoor atau sport dan kurang cocok untuk keperluan formal.

Kebanyakan jam tangan Eiger sudah dibekali kemampuan water resistant 100meter. Artinya jam ini memang punya ketahanan bagus terhadap tekanan air ketika sedang diving.



Fitur


Untuk fitur, untuk jam tangan seharga 350K ini cukup proporsional dengan fitur yang sudah disematkan selain sebagai jam tangan biasa. Fitur yang ada diantaranya :

Dual Time - Diakui jam tangan ini tidak seperti ponsel yang bisa secara otomatis merubah jam sesuai dengan perubahan zona waktu. Maka dual time ini menjadi fasilitas adanya 2 waktu yang berbeda dalam satu jam.

Timer - Fitur ini merupakan hitung mundur. Bagi yang punya deadline kerja atau deadline waktu tempuh, menjadi wasit, fitur ini bisa digunakan. Ketika waktu telah habis maka alarm jam ini akan berbunyi.

Alarm - Sudah banyak yang tahu soal fitur ini. Alarm yang ditetapkan bisa diseting untuk keperluan harian atau berbunyi seminggu sekali.

Chronograph - Intinya fitur ini sama dengan stopwatch untuk menghitung kecepatan, baik untuk kecepatan satu putaran atau multi putaran.

Electro-Luminescent (EL) backlight - Backlight jam bisa dinyalakan khususnya jika ingin mengecek waktu saat di ruangan gelap. Backlight jam ini berwarna hijau.

Calendar - Selain menampilkan jam dalam display awal juga mencantumkan hari dan tanggal. Jika dipencet tombol mode Calendar maka akan muncul penuh informasi tanggal dan bulan.

Sekian jenis jenis fitur yang disematkan untuk jam ini. Ada beberapa tips yang harus diketahui untuk menjaga keawetan jam ini. Diantaranya
- Jangan menekan tombol ketika sedang berada di dalam air. Ada kemungkinan bisa kemasukan air karena tombol juga merupakan katup.