Ekspedisi Sejarah Indonesia (Exsara)

Exsara merupakan organisasi terbesar di Jurusan Sejarah Unnes. Aku dirikan bersama teman-teman jurusan sejarah Unnes angkatan 2008. Mereka semakin maju

Catatan Hidupku

Aku sangat suka menulis. Termasuk membuat catatan hidupku. Biar nanti aku mati, tapi pikiranku seolah terus hidup sampai anak cucuku

Petualangan Hidup

Setiap hidup, pasti menyempatkan berkunjung ke tempat unik, berkenalan dengan orang baru. Semua itu akan mendidik kita jadi manusia besar

Sejarah Nasional dan Dunia

Basis pendidikanku Sejarah. Aku sangat menyukai kisah masa lalu. Ada yang kuanggap sebagai sastra ada yang kuanggap sebagai guru kehidupan

Pola Hidup Sehat

Sejak SMP aku sudah punya bakat pemerhati gizi. Aku sangat mencintai pola hidup sehat. Tanpa kita sehat, semua yang kita miliki tak ada gunannya

Friday, March 6, 2009

PEMIKIRAN LENIN


-->

Oleh: Ganda Kurniawan (Alumni Mahasiswa Sejarah Unnes 2008)

Manusia memiliki ide dan pemahaman mereka sendiriwalaupun mwndapat hegemoni dari ide orang lain. Yermasuk Lenin, walaupun ia menyatakan dirinya seorang Marxis Sosialis-Komunis namun ia skeptis terhadap ide Karl Marx itu sendiri, kemudian ia mengkritisi, dan merasa ada ketidak cocokan jika idenya ia terapkan di Uni Sovyet. Maka Lenin membuat idenya sendiri sebagai revisi tersendiri dari Marxisme. Revisi ini bukanlah sekedar omong kosong belaka. Lnin menyadari mendapat ilham pemikiranya berdasarkan pengamatannya yang komperhensif dan intensif melalui pengkondisiannya melihat perkembangan atau kemunduran dalam kekuatan produktif.
Dalam konteks sejarah , kita mengenal Lenin sebagai seorang juru kunci penentu Revolusi Rusia. Dia melihat kehidupan Rusia masa pemerintahan Tsar yang menunjukan Kapitalisme. Lenin memahami kehidupan korban-korban kapitalisme yaitu kaum buruh Proletariat dan petani yang notabene mereka adalah mayoritas masyarakat Rusia. Resolusi pemikirannya adalah menginginkan suatu Negara yang sosialis-komunis atau dictator proletariat untuk meratakan kehormatan sekaligus perekonomian masyarakat. Untukmewujudkan itu maka diperlukan sebuah Revolusi.

REVIOLUSIONER LENIN
Dalam skema pemikiran Lenin untuk membuahkan idenya sendiri, ia memamndang pemikiran Karl Marx, Georgi Plekhanov (bapak Marxisme Rusia), dan kaum populis (kaum radikal pra-Marxis). Berikut ini adalah dasar-dasar pemikirannya yang terbentuk untuk mewujudkan Revolusi :
    • Kepercayaan akan hukum evolusi sejarah umat manusia
marx dari pemikiran Hegel bahwa kehidupan manusia bersifat evolutif bergerak menuju tahap yang tertinggi. Tahapanya yaitu : tahap primitive, tahap perbudakan, tahap feodalis, tahap kapitalis, dan yang terakhior adalah tahap sosialis. Mnurut mMarx tujuan akhir yaitu Masyarakat tanpa kelas.
Lenin percaya akan hal itu kemudian memalingkan mukany a k dalam kehidupan masyarakat rusia dibawah Tsar. Lnin dan Plkhanov berpandangan Rusia pada masa itu dalam tahapan Kapitalisme. Disisi lain Lenin juga menolak pemikiran Plekhanov dan Marx tentang Fase Revolusi menuju masyarakat sosialis. Menurut Plekhanov dan Marx bahwa kaum proletar pada awalnya harus membantu kaum Borjuis-Kapitalis untuk bejuang menyatukan kekuatan feudal mengganti dengan Rezim Kapitalisme. Tahap selanjutnya yang terjadi adalah berkembangnya kaum Kapitalisme, otomatis berkembang pula jumlah kaum proltar. Dengan kata lain berkembangnnya jumlahkaumProletar ini akan menambah Amunisi untuk kekuatan Revolusi sosialis. Lenin membantah adanya tahapan fase tersebut. Menurutnya kaum borjuis-Kapitalis tak dapat dipercaya dalam Revolusi, malahan bias sbaliknya mereka akan berkoalisi dengan Tsar Rusia. Oleh karena itu Lenin mengeliminir fese pertama dari fase tersebut. Dia manyatakan bahwa kaum proletar harus menciptakan Revolusinya sendiri. Namun masalahnya adalah bahwa kaum Proletar jumlahnya masih kurang untuk melakukan Revolusi.

    • Kaum Proletar dan petani Kecil sebagai Subjek Revolusi Sosialis
Menurut Marx masyarakat menengah, kcil dan petani adalah tokoh yang tidak Revolusioner bahkan reaksioner dan mencoba memutar balik sejarah. Dengan kata lain bahwa marx tidak menganggap petani sebagai subjek Revolusi. Angggapan semacam ini diikuti oleh Plekhanov. Bagi mereka kaum Proletar sebagai satu-satunya yang revolusioner. Alasanya bahwa masih memiliki alat produksi sendiri.
Hal diatas bertentangan dengan Lenin. Lenin telah mempertimangkan realitas. Dalam karyanya tahun 1899 yang berjudul Development of capitalism in Russia. Beliau berpandangan bahwa petani kecil juga menderita akibat kapitalisme, yaitu komunitas kaum petaniterpecah menjadipetani kaya, petani menengah, dan petani kecil. Maka ini adalah suatu kenyataan yang harus disatukan, petani kecilmenjadi mitra revolusi dengan kaum buruh Proletar. Ditambah lagi bahwa jumlah petani kecil separoh dari populasi Rusia.

    • Tugas Partai dan Teori kepemimpinan Revolusi
Perbedaan pemikiran marx dan Lenin kembali ditunjukan mengenai tugas partai komunis. Marx menyebutkan bahwa partai komunis hanya sebagai coordinator gerakan kaum buruh di seluruh Dunia. Karena bahwa ksadaran sosialis kaum buruh akan muncul dengan sendirinya sebagai akibat perkembangan kapitalisme. Lenin menolak pandanagn itu karena justru secara ralitasnya perkembangan kapitalisme hanya akan memunculkan kesadran seikat kaum buruh bukan kesadaran sosialis. Oleh karena itu menurut Lenin tugas Partai Komunis adalah bukan sekeda coordinator gerakan kaum buruh tapi juga menyuntikan kesadaran sosialis pada diri kaum buruh dan sekaligus menjadi mentor pemimpin dan pemandu kaum buruh dan tani untuk revolusi sosialisnya. Diabep[ikir tentang pendapat Adam Smith bahwa pekerjaandalam kapitalisme mengandung efek yang membahayakan terhadap Pikiranmental dan karakter buruh maka tak mencapai ksadaran sosialis.
Teori kepemimpinan revolusi menurut Lunin adalah sejumlah kecil Revolusioner professional. Sama halnya denagn tentara, polisi mereka berkekuatan kecil jika dibandingkan dengan massa, namun mereka sanggup mengendalikan massa. Oleh karena itu organisasi Revolusioner harus sangat berdisiplin, terkoordinasi dengan rapi merumuskan taktik melengserkan kekuasaan, mrekalah yang menyuntikan kesadaran sosialisme buruh dan tani yang revolusioner dan dengan professional. Faksi Mensywik beserta Plekhanov kepemimpinan kecil Profesional itu akan membawa kdiktatoran atas kaum proletar bukan kediktatoran oleh kaum proletar, karena hal itu adalah sentralisme organisasi.
Plekhanov lebih menawarkan kelonggaran, namun bagi Lenin pendapat Plekhanov itu justru akan memungkinkan adanya infiltrasi dari agen yang kontra dari agen Tsar atau kaum orjuis-kapitalis yang melakukan penetrasi bahkan bias menjadi titiok balik yaitu kembali pada sekedar serikat buruh

    • Revolusi dalam perspektif Global
Marx percaya bahwa revolusi sosialis akan dulu terjadi di negeri-negeri yang kapitalismenya sudah matang. Lenin justru berkebalikan yaitu bahwa negeri yang kapitalismenya masih rendah akan lebih dulu terjadi revolusi. Karena resistensi anti-komunisnya masih rendah.

    • Inspirasi kaum Populis (kaum radikal pra-Marxis)
Kaum populis adalah beberapa kaum intelektual yang radikal di Rusia pada abad 19. membentuk gerakan sosialis dan melakukan kampanye “Turun ke Rakyat” . hal yang hendak dilakukan adalah revolusi menuju Masyarakat Komunisme Agraris bukan komunisme proletar karena dari realitas masa itu mayoritas masyarakat adalah petani. Kaum populispun menentang teori lompatan fase seperti pendapat Marx itu. Mereka yakin bahwa kaum tani dan intelektual bias serevolusioner kaum buruh.
Namun saat itu yang terjadi proyek itu gagal total. Ara petani tidak merespon, banyak yang tidak mengerti dan buta huruf. Bahkan ada yang berkhianat melaporkan ke polisi.