Thursday, February 25, 2016

Tiwi, Dari Jakarta Untuk Membangun Purbalingga

Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon
Wakil Bupati Purbalingga 2016-2021
PURBALINGGA - Nama Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon awalnya cukup asing oleh masyarakat Purbalingga. Namun begitu ia dikenal sebagai puteri pertama dari mantan bupati Purbalingga Drs Triyono Budi Sasongko MSi, maka masyarakat baru paham bahwa ia digadang-gadang titisan dari mantan bupati cukup fenomenal di Purbalingga itu.

Triono Budi Sasongko. Tokoh fenomenal yang mengubah wajah Purbalingga. Tangan dinginnya berhasil mengubah stigma Purbalingga dari kabupaten kecil di lereng Gunung Slamet, menjadi kabupaten yang diperhitungkan di tingkat nasional dan internasional. Bupati yang memerintah selama dua periode (2000-2005, 2005-2010) itu bisa menyulap APBD yang kecil sekitar Rp 750 miliar menjadi kabupaten yang berkembang pesat dan pro investasi.

Kini salah satu putrinya, Dyah Hayuning Pratiwi, resmi menjadi wakil bupati Purbalingga bersama BUpati H Tasdi SH MM, setelah perhitungan resmi dalam Pilkada Serentak 2015, Tasdi-Tiwi berhasil unggul dari pasangan Sugeng-Sutjipto.

Tiwi, begitu ia biasa disapa, lahir di Jakarta 28 tahun silam, tepatnya 11 April 1987. Meskipun lahir di ibu kota, namun keterikatannya dengan Purbalingga sangat kuat. "Memang bukan kelahiran Purbalingga, tapi orang tua saya lahir dan besar di Purbalingga, sehingga saya mempunyai keinginan untuk membangun kabupaten tercinta Purbalingga," kata wanita yang memiliki alamat asli di Jl Pengadegan Timur No 8 RT 001/001 Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran – Jakarta Selatan ini.

Ia menuturkan, alasan lain motivasinya untuk ikut andil dalam pembangunan Purbalingga adalah untuk melanjutkan perjuangan ayahnya. Menurutnya, sang ayah yakni Triyono Budi Sasongko mungkin masih memiliki ide-ide dan gagasan yang belum terealisasikan sewaktu menjabat sebagai bupati. "Sehingga saya memiliki keinginan untuk meneruskan apa yang beluai perjuangkan," lanjut kakak dari Anggota DPRD Banyumas, Dyah Handayani Nastiti ini.

Sejauh ini Tiwi menganggap ayahnya adalah mentor, sehingga apapun itu ia banyak belajar dari sang ayah. Namun ia yakin memiliki kemampuan sendiri bahwa Dyh Hayuning Pratiwi dengan Triyono Budi Sasongko adalah orang yang berbeda sehingga tidak bisa disamakan.

"Background pendidikan saya adalah ekonomi sementara ayah saya adalah politik. Oleh karena itu saya memiliki strategi memimpin tersendiri. Dalam pengambilan keputusan, tentunya nanti membutuhkan  pertimbangan dari komponen masyarakat, atau kepemimpinan yang dialogis," tutur wanita lulusan International Trade and Finance University of Queensland Australia ini.

Dalam memandang Purbalingga, Tiwi justru bisa melihat bahwa Purbalingga memiliki sumber daya yang melimpah, baik sumber daya alamnya, manusianya dan sumber daya buatan. Sumber daya tersebut menurutnya sudah diberdayakan namun belum maksimal, sehingga potensi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Seperti yang diketahui, terlahir dari sosok intelektual pasangan Triyono Budi Sasongko dan Hj Ina Ratnawati, Tiwi memiliki riwayat pendidikan yang prestisius.
Setelah lulus dari SMA Negeri 8 Jakarta Selatan, tahun 2005 ia melanjutkan pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi Kelas Internasional, Universitas Indonesia.

Setelah wisuda tahun 2010, Tiwi juga berkesempatan kembali menuntut ilmu Bachelor of Economics, With Major In International Trade and Finance, The University of Queenland Australia. Saat ini ia sedang  Menyelesaikan Tahap Akhir (Penyusunan Tesis) Magister Bidang Manjemen Keuangan Pada PPM Manajemen Jakarta.

Tiwi juga sempat mendapatkan pendidikan informal di berbagai instansi, diantaranya di Academic English Pathway, University Technology of Sydney (UTS) Insearch, Sydney Australia, Tahun 2005 – 2006; Bridging English Program, Institute of Continuing & Tesol Education University of Queenland, Brisbane Australia, Tahun 2008; dan Training Brevet A Pajak Ikatan Akuntan Indonesia– Jakarta, Tahun 2013.

"Perjalanan karir saya sempat bekerja di perusahaan BUMN antara lain BRI dan terakhir di PT Pegadaian pusat," pungkasnya.

0 comments:

Post a Comment