Ekspedisi Sejarah Indonesia (Exsara)

Exsara merupakan organisasi terbesar di Jurusan Sejarah Unnes. Aku dirikan bersama teman-teman jurusan sejarah Unnes angkatan 2008. Mereka semakin maju

Catatan Hidupku

Aku sangat suka menulis. Termasuk membuat catatan hidupku. Biar nanti aku mati, tapi pikiranku seolah terus hidup sampai anak cucuku

Petualangan Hidup

Setiap hidup, pasti menyempatkan berkunjung ke tempat unik, berkenalan dengan orang baru. Semua itu akan mendidik kita jadi manusia besar

Sejarah Nasional dan Dunia

Basis pendidikanku Sejarah. Aku sangat menyukai kisah masa lalu. Ada yang kuanggap sebagai sastra ada yang kuanggap sebagai guru kehidupan

Pola Hidup Sehat

Sejak SMP aku sudah punya bakat pemerhati gizi. Aku sangat mencintai pola hidup sehat. Tanpa kita sehat, semua yang kita miliki tak ada gunannya

Thursday, October 14, 2010

Rasanya Ini Bukanlah “Bali-nya Jawa” tapi lebih pantas sebagai “Hawaii-nya Jawa”


Ternyata di atas Langit masih ada Langit


Dua puluh enam sampai 29 juli 2010 memang sudah berlalu, tapi kami masih sangat mengingat semua itu. Yudisium baru saja terlewat tanggal 23 sebelumnya, nilai-nilai K terpaksa kami lupakan sejenak, karena pagi itu (Senin, 25 Juli) kami sudah berdiri tersenyum di buritan kapal yang menepi di pelabuhan Kartini Jepara, tak sabar menunggu sambutan indahnya Karimunjawa. Di tangan kami masing-masing memegang tiket bukti pembayaran LINTAS JEPARA-KARIMUNJAWA yang tertera nominal Rp. 28.500 (jasa angkutan Rp.26.500 + jasa asuransi Rp.2000).
Pukul 09.00 bel berbunyi pertanda Kapal siap berangkat, kami memilih menuju tempat duduk di dalam yang telah kami pesan. Sedikit terkejut karena ternyata di dalam kapal banyak turis mancanegara yang punya tujuan sama dengan kami untuk berlibur ke Karimunjawa. Terbiasa kami terus tertegun memandang mereka karena begitu mencoloknya perbedaan ras diantara kami. Hingga 6 jam perjalanan kami tidak memberanikan diri untuk saling bercakap-cakap dengan mereka.
Pukul 03.00 pulau dan pelabuhan Karimunjawa sudah terlihat. Kejenuhan 6 jam perjalanan ini pun buyar berubah menjadi senyum kegembiraan. Terlihat pula si Mukminin (Mahasiswa sejarah angkatan 2009 asli Karimunjawa) melambaikan tangan kearah kami yang berada di buritan kapal. Segera kami turun mendatanginya dan mengambil motor yang kami parkirkan di kapal barusan.
Senang rasanya kami sampai di Pulau Karimunjawa dan bertemu Mukminin yang akan menuntun kami di pulau ini. Tak lama kemudian kami tancapkan gas motor menuju ke tempat penginapan dengan melalui jalan beraspal dengan lebar sekitar 4M dan sudah cukup rusak. Ternyata dari pelebuhan kami harus menempuh jarak sekitar 13 Km melintasi rumah-rumah warga dan sesekali menyambut teriakan dari anak-anak kecil desa di tepi jalan yang nampaknya senang melihat kedatangan kami.
Tibalah kami di tempat menginap yang telah kami rencanakan. Tempat ini berupa ruang Unit Perpustakaan Umum MA Safinatul Huda 2 Karimunjawa, yaitu mantan sekolahan yang pernah menjadi saksi bisu pendidikan Mukminin semasa SLTA. Hanya bermodalkan karpet yang meminjam dari HIMA Sejarah, kami bisa menikmati tidur bermalam di Pulau yang indah ini.
Hari pertama disini menampakan hari yang begitu cerah menambah semangat akan menyambut siswa-siswi MA Safinatul Huda 2 Karimunjawa. Pakaian rapi plus jas almamater UNNES melekat pada tubuh kami, sesuai rencana kami telah diizinkan pihak sekolah untuk memberikan motivasi terhadap siswa-siswi.
Sekolahan yang terdiri dari 3 kelas ini kami kunjungi semua dengan menbagi tugas di masing-masing kelas. Untuk kelas X dan XI diberi motivasi semangat belajar, dan untuk kelas XII dimotivasi agar melanjutkan studinya ke perguruan tinggi sama halnya dengan Mukminin. Semua berjalan dengan lancar bahkan mereka meminta kami terus mengajar walau menerjang jam istirahat.
Ada banyak hal yang memuaskan kami disini. Di tiap makan malam selalu disuguhi sea food dengan minuman es kelapa dan rumput laut bahkan sesekali kami disuguhi camilan berupa Rajungan rebus.
Sebagai mahasiswa sejarah kami tidak mau melewatkan mengunjungi situs sejarah yang ada di pulau ini. Situs ini berupa Makam Sunan Nyamplungan beserta beserta peninggalan bekas kubah masjid yang pernah didirikanya.
Wisata pantai jelas hal yang paling indah disini. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Kohin yang sunyi, berpasir putih, berombak kecil, barair jernih serta kebetulan muncul pelangi yang indah dihadapan kami. Disini pula akhirnya kami berkenalan dan ngobrol dengan beberapa orang asing berwarganegara Belanda, mereka bernama Lam, Marshaly Thalita, Anja dan Boer. Tidak cukup disitu kami diajak pamannya Mukminin untuk ke pulau Menjangan, pulau kecil di sekitar Karimunjawa. Di pulau ini dari beberapa kami bias merasakan mandi di penangkaran Hiu.
Petualangan ini kami lalui tak semahal yang diperkirakan. Berkat kesederrhanaan, serta link sebaik Mukminin semua sangat bias ditekan sekecil mungkin dan mendapatkan kepuasan sebesar mungkin…
“get pleasures in this Island, never forget in our mind… be with Exsara………”