Saturday, May 24, 2014

30 PERSEN MASYARAKAT GANDATAPA MASIH SUKA BAB DI SUNGAI


Sungai dengan mudah ditemukan di sekeliling rumah warga
SUMBANG- Sejumlah masyarakat desa Gandatapa kecamatan Sumbang ternyata masih memiliki kebiasaan buang air besar (BAB) di sungai. Kepala Desa Gandatapa, Irwan Budi Santosa mengungkapkan bahwa, hal ini memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Padahal menurutnya beberapa waktu silam desa ini sudah diberi bantuan sejumlah jamban dari Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas. Namun pada kenyataannya kebiasaan tersebut sudah sulit untuk dirubah.

"Jika diperkirakan masyarakat disini 30 persennya masih suka BAB di sungai. Mengubah kebiasaan itu benar-benar sulit, padahal mereka ada yang sudah memiliki jamban bahkan dari Dinkes juga sempat memberi bantuan jamban tapi ternyata belum digunakan dengan maksimal," kata Irwan saat di temui Banyumas Ekspres Sabtu (24/5) kemarin.

Irwan menambahkan jamban dari Dinkes ini oleh pihaknya dibuat secara terpadu di suatu tempat di desanya mengingat keterbatasan. Sehingga memang tidak semua rumah tangga ini memiliki jamban. Kata dia bahwa banyaknya masyarakat yang yang suka BAB di sungai ini, bukan berarti keseluruhannya memang datang ke sungai. Akan tetapi juga melalui instalasi pembuangan yang mengarahkan ke sungai.

"Ini bukan berarti semuanya itu pergi ke sungai akan tetapi ada juga yang memiliki jamban akan tetapi pembuangannya disalurkan ke sungai, bukan ke septic tank. Ada juga yang dibuang ke kolam, tapi menurut kami ini ya masih sama saja," lanjutnya.

Kebiasaan yang tidak sehat ini tentu saja berpengaruh terhadap banyaknya jumlah kategori masyarakat miskin. Desa Gandatapa tercatat sebagai desa yang cukup tinggi rumah tangga miskinnya. Dalam catatan PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2011 kemarin terdapat 1313 rumah tangga miskin, dengan rincian 312 dalam kategori sangat miskin, 362 dalam kategori miskin, 391 hampir miskin dan 248 dalam kategori rentan miskin lainnya.

Irwan mengungkapkan selain faktor dari kebiasaan, juga dipengaruhi keberadaan geografisnya. Menurutnya, kawasan desa Gandatapa ini cukup kaya oleh air dan juga sungai. Ada satu sungai melintang di tengah desa, namun sungai tersebut juga bercabang-cabang lagi kecil-kecil sehingga sungai bisa ditemukan di setiap tepian, depan atau belakang rumah warga.

"Dari pihak kita memang sudah melakukan penyuluhan lewat PKK agar mereka sadar untuk tidak BAB di sungai. Mungkin untuk mengubah kebiasaan ini butuh waktu pelan-pelan. Yang namanya masyarakat biasanya juga nantang kepada kita agar memfasilitasi di setiap rumahnya, tentu saja kami tidak bisa," imbuhnya.

Kendati masyarakat yang masih memiliki kebiasaan demikian, namun Irwan menjamin di desanya urusan air bersih sudah terjamin. Pihaknya menuturkan akhir-akhir ini sudah dibangun sistem meterisasi. Sehingga sumber air bersih terpadu kemudian disalurkan ke setiap rumah tangga. Berdasarkan pantauan setiap rumah tangga sudah memasang instalasi meterisasi ini. Sehingga dapat dipastikan air yang dikonsumsi masyarakat Gandatapa tidak tercemar kotoran. (gan)

Ganda Kurniawan, jurnalis Banyumas Ekspres (Jawa Pos Group)

0 comments:

Post a Comment