Wednesday, June 4, 2014

Aku beralih ke Gula Kelapa



Purbalingga-Banyumas adalah surganya gula kelapa atau gula merah, atau orang lokal menyebutnya dengan gula Jawa. Baru sedikit yang mampu mengungkap apa kelebihan gula Jawa ini. Sebagai wartawan aku seringkali ngobrol dengan Kasi UMKM Banyumas, bu Rozani Umdati, juga Kasi Industri hasil pertaniaan dan perkebunan pak Sugito. Mereka senada bahwa Gula kelapa memiliki kadar Glikemik rendah. Di Banyumas lebih canggih lagi. Mereka mengolah kembali tidak sekedar gula kelapa biasa, tapi gula kelapa kristal (seperti serbuk pada gambar disamping). 

Gula Kelapa Kristal nyaris mirip gula pasir, lebih awet dan kualitasnya semakin baik. Berikut beritaku:

KONSUMSI GULA KELAPA KRISTAL DINILAI LEBIH AMAN

PURWOKERTO- Banyumas sebagai produsen gula kelapa terbesar di dunia mengklaim bahwa gula kelapa kristal yang diproduksinya lebih aman untuk dikonsumsi. Khususnya untuk alasan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Banyumas menghimbau agar masyarakat bisa beralih ke gula kelapa dibanding gula pasir.

Hal ini diungkapkan oleh Kasi Industri hasil pertanian dan perkebunan, Dinperindagkop kabupaten Banyumas, Sugito. Menurutnya gula kelapa dinilai lebih aman dikonsumsi untuk penderita penyakit diabetes. Terlebih lagi dengan munculnya produk gula kelapa kristal ini tentu bisa menggantikan gula pasir, khususnya untuk pemanis minuman.

"Setelah diteliti, gula kelapa kristal ini memiliki kandungan glikemik sekitar 35, dibandingkan gula pasir mencapai 100 atau lebih. Pastinya gula kelapa ini lebih aman, bahkan sangat aman sebagai pengganti pemanis gula pasir bagi orang yang menderita diabetes atau yang ingin mencegah dari penyakit tersebut," ungkap Sugito kepada Banyumas Ekspres (31/5) lalu.

Sugito juga mengungkapkan, bahwa gula kelapa juga meningkatkan hormon insulin sehingga justru bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Beberapa merek lokal produk gula kelapa kristal kabupaten Banyumas umumnnya mencantumkan tulisan low glykemic. Melalui kelebihan gula kelapa ini, Sugito berharap masyarakat Banyumas sendiri juga turut mengkonsumsi produk lokal ini untuk memajukan industri lokal juga.

"Gula kelapa kristal dari Banyumas ini sudah tembus ekspor ke Korea, Amerika, Jepang, Singapura, Timur Tengah, Belanda dan Kanada. Banyumas menjadi produsen gula terbesar di dunia yang bisa memproduksi sebanyak 206 ton per hari. Purbalingga hanya sekitar 50 ton dan negara lain masih dibawah 10 ton," terang Gito. 

Selain untuk pembuatan gula kelapa kristal, masyarakat Banyumas juga menggunakannya sebagai bahan baku alkohol atau bioetanol. Disamping itu penghasil gula kelapa Kabupaten Banyumas juga menjadi pensuplai beberapa industri kecap ternama nasional. Gito mengklaim bahwa gula kelapa Banyumas ini memiliki kualitas terbaik, sehingga banyak pihak yang tertarik.(gan) 

Demikian aku mulai mengenal manfaat produk hasil kekayaan dua kotaku yang tercinta. Gula merah, akhir-akhir ini aku sering mengganti gula pada kopi hitam pekat ku menjadi gula Jawa. Semakin nikmat, semakin mantap menikmati pagi sebelum berangkat kerja. . . .

0 comments:

Post a Comment