Wednesday, June 1, 2011

Catatan seorang Pendiam 1 Juni 2011


Sebenarnya aku muak, tapi demi menghargainya aku menanggapinya. Beberapa sms yang datang seperti serbuan peluru dari senjata Klashnikov. Tapi tulisannya sama semua. Sungguh membosankan, tapi aku memaklumi. Pengirim yang ku namai “Krjb.Tonho” (baca:Karangjambe Tonho) kawanku sekampung halaman biasa dipanggil Tonho. Seorang kawanku tukang becak satu-satunya. Tidak terlalu tua hanya 30 tahun dan belum menikah, SD pun tak tamat. Awalnya tak bisa mambaca, tapi setelah punya HP ia jadi bisa menulis dan membaca. Baginya HP adalah hal yang mengasikan, apalagi jika menggunakan operator yang setelah kirim 10SMS akan mendapat 1000SMS. Makanya aku sering diberodongnya dengan SMS dan berisi pertanyaan yang useless.

Rencananya bulan ini ia dan kawan-kawan sekampungku akan mendaki Gunung Slamet. Aku tak bisa ikut…. Proposal Skripsiku sudah seperti wanita genit yang ingin digauli. Sudah sekian lama aku tak memanjakannya, malas rasanya. Tapi akhirnya hari ini aku menyempatkan diri untuk mencoba menyentuh dan menyukai tiap lekuk tubuhnya yang katanya seksi. Hari ini aku berhasil menelanjangi bagian atasnya, mulai T-shirt Pendahuluan, dan B** Landasan Teorinya.  Kalau masih Horny, besok aku akan membuat tak sehelai benangpun menempel pada dirinya, karena aku akan melucuti Segitiga pengamannya (Segitiga: Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data). Dan terakhir, aku akan melakukan finishing yang memuaskan. Berharap Pak Karyono dan Pak Sodiq (Dosbingku) merestui hubungan kami. Aaaamiin…

0 comments:

Post a Comment