Thursday, June 16, 2011

Catatan seorang Pendiam 16 Juni 2011


Rasanya film Sang Pencerah lebih menyentuh hati ketimbang film Muhammad The Last Prophet (MTLP) yang tadi siang baru saja berhasil ku download. Jelas karena MTLP ini hanyalah berupa animasi dan alurnya tergesa-gesa, dari perang satu ke perang yang lain, kurang memanfaatkan nilai-nilai yang inspiratif. Sedang Sang Pencerah mencoba berbagi rasa kepada penonton tentang jatuh bangunnya, sedih dan gembiranya.

Aku pernah, mungkin saat liburan kemarin sempat membaca sekilas bukunya Michael H. Hart, “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah”. Dia memberi penghargaan bahwa Muhammad SAW, menduduki urutan pertama dari seratus tokoh itu. Hal ini kerena Muhammad adalah tokoh yang banyak memberi perubahan dalam dunia, khususnya dalam mengukir tatanan Islam dari berbagai belahan Negara. Wilayah taklukannya mencapai seluruh Timur Tengah, Afrika dan Eropa kecuali Perancis. Buku ini memang jelas memancing banyak perdebatan. Dan hal ini wajar, karena dasarnya tiap manusia punya subjektivitas sendiri-sendiri.

Aku cukup bisa memaksimalkan fasilitas-fasilitas di UNNES ini, dengan memanfaatkan wifi untuk mendownload Film-film edukatif-edukatif seperti itu. Apalagi akhir-akhir ini aku sedang mancoba memadukan ajaran Muhammad dengan idealisme ala Soe Hok Gie, dengan harapan kombinasi ini bisa melahirkan sifatku yang istiqomah terhadap islam/ teguh pendirian terhadap islam. Islam yang murni, sesungguhnya aku tidak ingin kembali ke posisi setengah-setengah.

Muhammad sosok yang hampir sempurna, sedangkan Gie (meski atheis) idealisme murninya lebih populer untuk kalangan pemuda Indonesia seperti aku. “Muhammad – Gie” ini bukan maksudku membuat semacam sinkretisme, tapi aku hanya sekedar mensintesiskan semangat konstruktif kedua tokoh ini, menghasilkan kecintaan Islam yang tegar tak kenal ampun, islam yang bagaikan pohon Oak. Semoga untuk selamanya konsep ini bisa berhasil. . . . . . . aaamiin.

0 comments:

Post a Comment