Sunday, June 19, 2011

Catatan seorang Pendiam 19 Juni 2011

Seolah hari ini tak ada inspirasi atau petunjuk apapun. Berjalan begitu wajar dan tak ada pelajaran hidup. Novel yang kubaca pagi inipun masih disekitar prolog, mozaik-mozaiknya bukan sesuatu yang baru yang menyentak hati.

Apalagi siang ini aku diajak bermesraan dengan kasur kosku yang lumayan keras. Aku terlelap, tertidur, roh ku terbang mencoba mengembara seolah ingin terlibat pada suatu cerita, melukis mimpi. Tapi tak ada yang didapat, hanya gelap dan gelap. Tertidur lama hanya background layar warna hitam saja yang ku lihat. Aku cukup merugi mengarungi samudera waktu yang cukup panjang dengan bahtera yang berwarna hitam ini. Bahtera gelap ini melaut mulai pukul 14 dan mendarat di dermaga sekitar pukul 5 sore.

Roh ku kembali ke jasadku. Kepalanya tampak murung lesu, karena tak ada cerpen, atau prosa yang dapat ia ceritakan ketika kembali ke dunia. Aku bangkit, melihat suasana yang suram di kamarku. . . lampu kamar belum dinyalakan. Dengan berjalan agak gentoyongan aku menuju cermin. Hanya muka yang kusam dan mata yang sedikit merah yang ku lihat, ahh bercermin hanya menurunkan mentalku saja. Agak gelagapan melihat jam, dan ternyata aku belum telat untuk menunaikan sholat Ashar.

Malam ini aku hanya sedang memutar-mutar video clip dari Youtube yang kemarin malam ku download. Video Clip rapper-rapper Amerika. 50 Cent rapper yang kehidupannya glamour. Videoclipnya hampir selalu ada wanita-wanita yang mengelilinginya, wanita blasteran negro berkulit coklat menjadi pilihannya. Terlihat seksi, memperlihatkan tubuhnya yang mengkilat dan berpakaian minim berjalan-jalan dengan 50 Cent di Pantai. Bukan nafsu yang sedang ku ratapi dari video clip ini, tapi gaya seorang 50 Cent saja yang sedang ku kagumi. Untuk sekelas godaan seperti ini masih mudah ku atasi. Aku masih dalam doktrin pengaruh dari Ayat yang ku baca habis Maghrib tadi ”. . . Barang siapa kafir setelah beriman, maka sungguh, sia-sia amal mereka dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang meruggi” [Al-Ma’idah:5].

Selama ini aku memang lebih terpesona dengan gaya seorang Rapper yang sedang bernyanyi. Kebanyakan Rapper berbadan atletis, dada bidang, perut sixpack. Pakaian casual, dan yang wajib adalah menggunakan kalung dan Topi Baseball, entah itu berlogo team N.Y (New York Yankees), L.A, B (Boston) atau A (Alabama) dll. Aku ingin sekali tampil seperti mereka kelak, di masa depan aku punya motivasi ingin membentuk tubuhku seperti 50 Cent….. ahh pasti keren sekali, pasti banyak wanita yang megejarku…

Mungkin lirik-liriknya 50 Cent saja yang agak bernada cabul, nampaknya ia sudah lupa tentang perjuangannya dulu menjadi Rapper. 50 Cent atau Curtis Jackson ini berasal dari keluarga miskin dan hanya dirawat oleh neneknya, kedua orang tuanya telah tiada. Kini telah menjadi Gangster yang kaya raya.

Rap modern bukan berarti berubah haluan menjadi lagu yang menceritakan hal-hal cabul. Banyak yang masih bercerita soal masalah social. Paling mengena adalah lagunya Alm.Tupac Shakur berjudul “My Ghetto Gospel”, lagi-lagi soal rasialisme warna kulit di Amerika, “It Ain’t about black or white, cause me’re human . I hope we see the light before its ruined” liriknya.

0 comments:

Post a Comment