Tuesday, May 27, 2014

BLK JADI SECERCAH HARAPAN

Kata bu Lily (Dinsosnakertrans) faktor terbesar pengangguran bukan karena masalah SDM atau kelangkaan lowongan. Tapi pencakernya yang kebanyakan pilah pilih kerja. Berarti jaman sekarang yang paling dibutuhkan itu kenekadan, bukan lagi SDM kesesuaian ijasah atau keterampilan.

Adanya BLK (Balai Latihan Kerja) bagiku itu bisa jadi secercah harapan. Pencaker yang pilah pilih kerja itu karena mereka tak pede dengan keterampilan. Setidaknya jika sudah pede itu bisa menambah kepedean cari kerja. Itu yg bisa kusimpulkan dari kunjungan liputanku ke BLK Dinsosnakertrans di Pabuaran, Purwokerto Senin (26/5).

Aku tahu rasanya menganggur, begitulah seolah cari- cari kerja tidak ada yang cocok. Padahal banyak lowongan, pertimbangan gaji, pertimbangan gengsi. Padahal intinya semua cuma satu, cari duit.

Aku lihat banyak pemuda pemudi seumuranku latihan kerja disini. Servis handphone, servis motor, bikin busana, bikin kue. Tahun depan katanya juga mau ada pelatihan las listrik.

Belajar disini gratis kata pak Eko Yunianto kepala BLK. Peminatnya bisa belasan anak per jurusan, dididik satu bulan selesai. Tapi dia punya prioritas, yang lolos seleksi adalah mereka yang benar-benar butuh keterampilan karena belum punya kerja, bukan untuk menngisi waktu saja, kata dia.

Aku sering ketemu bu Lily tapi baru kali ini aku baru ke BLK, sindir pak Eko. Mengira aku tak punya sifat handarbeni sebagai warga Banyumas. Aku malu sedemikian sempitnya wawasan ini, sampai BLK di Purbalingga pun aku tak tahu dimana tempatnya.

Banyak hal menarik disini, aku kunjungi tiap jurusan. Mereka serius semua. Tak ada yang cengengesan seperti pelajar sekolah. Mungkin mereka sudah sadar betapa pahitnya menganggur, jadi insaf.

Jujur aku juga ingin belajar di BLK. Meski pekerjaanku sekarang cukup bergengsi tapi aku masih milik orang swasta, bukan wirausaha. Ibuku penjahit terkenal, tapi belum ada yang mewarisi, aku ingin punya keterampilan menjahit. Bapakku tukang las berpengalaman, aku ingin punya keterampilan mengelas.

Orang tuaku tak pernah inginkanku seperti mereka. BLK bagiku juga seperti secercah harapan. Ia adalah benih harapan yang kusimpan seandainya aku nanti collapse.

Ganda Kurniawan, reporter Banyumas Ekspres (Jawa Pos Group)

0 comments:

Post a Comment